Kamis, 27 Juni 2013

Data diri

Nyamiatun, seorang aktivis muda, lahir di Desa Sidomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, 08 Maret 1993. Anak bungsu dari dua bersaudara, pasangan Sabit (alm.) dan Darmi, mulai menempuh pendidikannya di TK Pertiwi selama satu tahun (lulus 1999). Di tingkat pendidikan Taman Kanak-Kanak, dia mengawali kariernya di dunia pendidikan. Dia mengikuti lomba mewarnai gambar di tingkat kecamatan dan dapat meraih harapan I. Sejak kecil dia telah memiliki impian untuk dapat membahagiakan kedua orang tuanya, dan inilah awal dia memulai mengasah kemampuannya.
Setelah menamatkan pendidikan di TK, dia melanjutkan pendidikannya di SDN Sidomulyo 02. Selama proses belajar di SD, dia selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas. Berbagai lomba pernah dia ikuti, mulai dari lomba geguritan, dia dapat meraih harapan pertama, lomba baca puisi harapan ketiga, dan berlanjut lomba Bahasa Indonesia, juara pertama tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, dan sampai di tingkat Provinsi. Keberhasilan yang dia raih, memberikan kebanggan kepada orang tuanya, tapi apa yang dia dapat tidak bisa dia perlihatkan pada ayahnya secara langsung, karena ketika dia kelas lima SD, ayahnya dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Satu pesan dari ayahnya yang akan selalu dia ingat dan akan menjadi penyemangatnya adalah jangan pernah tinggalkan salat dan selalu belajar. Untuk meneruskan pendidikannya, dia menggunakan uang hadiah lomba untuk membantu meringankan beban ibunya. Meskipun dalam keadaan yang serba sulit, dia berusaha untuk selalu dapat membaggakan ibunya. Selain aktivititasnya di SD, setiap sore dia juga mengaji di TPQ Mambaul Hikmah di kampung halamannya, mendapatkan ijazah saat dia kelas enam SD, semester I dan menjadi lulusan yang pertama di TPQ.
Lulus SD tahun 2005, dia melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Sidomulyo. Pertama kali dia mendftar sekolah di SMPN favorit lewat jalur bakat dan dia diterima, karena biaya yang mahal maka dia memilih untuk sekolah di MTs. Pernah juga ada seorang dokter yang hendak mengadopsinya dan membiayai semua kebutuhan dengan syarat tiggal di rumahnya dan sekolah di umum. Tapi, tidak diizinkan oleh guru ngajinya, karena pendidikan yang akan dia tempuh adalah pendidikan umum dan guru ngajinya bersedia membiayai pendidikanya, tapi tetap sekolah di MTs. Selama belajar di MTs. aktif di organisasi OSIS dan berhasil mendapatkan juara pertama Ujian Nasional. Dia bersekolah dari biaya orang lain.
Berlanjut ke tingkat pendidikan menengah atas, setelah lulus MTs. (tahun 2008), dia masuk di Madrasah Aliyah Nurul Qur’an, Pucakwangi-Pati. Di sini dia juga aktif di organisasi OSIS, menjadi sekretaris OSIS selama dua tahun berturut-turut. Selain itu, dia juga aktif di bidang kepramukaan. Bersama dengan teman-temannya, menjadi pelopor terbentuknya “ANQERA” (Anak MA Nurul Qur’an Pecinta Pramuka), yang berhasil mengaktifkan kegiatan pramuka di MANQ, dan sekarang di lanjutkan oleh adik kelas. Dia juga berhasil mendapatkan peringkat pertama hasil Ujian Nasional. Selama belajar di MA (lulus 2011), dia tinggal di Pondok Pesantren dan mendapat amanah menjadi wakil ketua PONPES Putri.
Sekarang dia sedang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Tadris Fisika. Tinggal di Monash Institute, Jl. Prof.Dr.Hamka, Gang Ringinsari II, No. 12, Ngaliyan Semarang, rumah perkaderan, di sini semua anggota dipersiapkan untuk menjadi calon pemimpin bangsa. Mengikuti LK I (Latihan Kepemimpinan I) di awal semester I serta LK 2 di awal semester 3. Menjadi aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) cabang Semarang dan juga mendapatkan beasiswa YBI (Yayasan Bina Insani) untuk biaya pendidikan S1. Moto hidup, “Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh masa depan

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

 

Kalender

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
 

About

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger